Tebing Tinggi Menuju Menjadi Kota Layak Anak tahun 2019

Tebing Tinggi berupaya Menjadi Kota Layak Anak
 
Hal ini disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan saat pembukaan rakor Gugus Tugas Kotak Layak Anak yang dilasanakan Bappeda Tebing Tinggi dan dihadiri Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak kementria PP-PA RI Lenny.N.Rosalin SE.M.Sc.M.FIN Rabu (20/2) di Aula Pemko Tebing Tinggi yang melibat 146 orang peserta dari berbagai instansi pemerintah,swasta,BUMN,tokoh adat, agama dan pers.
 
Disampaikan Wali Kota, kasus anak stunting di Tebing Tinggi, jika dibanding dengan daerah-daerah lain persentasenya sangatlah kecil sekali, namun kami Tebing Tinggi ingin kasus ini diangka nol, dan untuk itu upaya kami terus menerus memberikan perhatian terhadap anak-anak stunting tersebut secara rutin, petugas kesehatan kami punya data yang lengkap, dan mengetahui secara percis rumah tempat tinggal, dan tidak ada kendala untuk mengentaskanya,
 
Pemerintah Kota Tebing Tinggi dengan segenap jajaranya dalam menangani masalah anak tidak saja dalam kasus stunting, tetapi juga mencakup secara keseluruhan diantaranya menyiapkan sarana dan prasarana anak bermain baik disekolah-sekolah dan tempat-tempat sarana umum di keluarahan maupun kecamatan, meskipun tidak terlalu besar karena lahan yang terbatas,yang memang menjadi prtoblem sebuah perkotaan katanya.
 
Bagian lainya disampaikan Wali Kota tempat-tempat sarana umum dan perkantoran saat ini telah menyiapkan ruangan Lacktasi bagi ibu-ibu yang ingin menyusui, termasuk juga di kantor Balai Kota Tebing Tinggi, selain hal tersebut untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak mengenyam pendidikan Pemerintah Kota Tebing Tinggi mewajibkan pendidikan 12 tahun bagi anak-anak Tebing Tinggi dan tidak alasan tidak sekolah karena tidak ada biaya.dan menyiapkan bus sekolah geratis.
 
Dan kami sampaikan pula kepada Ibu Deputi bahwa Tebing Tinggi punya anak yang berprestasi atas nama Siti Hadijah pelajar SMAN-I yang dinobatkan sebagai Duta Baca dan berhasil membuat buku yang berjudui Protek dan telah dibaca 7 juta orang, dan suatu bukti kami senantiasa memberikan perhatian dan pembinaan secara terus menerus terhadap anak.katanya.
 
Di Tebing Tinggi saat ini terdapat 54.000 anak usia 0 -18 tahun dan sebagai satelitnya Kota Medan dan kota lintasan kearah manapun, kami juga menyiapkan sarana untuk keamanan anak-anak terutama di zona sekolah bekerjasama dengan Satlantas Polres Tebing Tinggi, serta mewajibkan bagi orang tua untuk menjemput anak-anaknya disekolah, dan kami berharap dari paparan yang kami sampaikan selayaknya pula Tebing Tinggi menjadi sebuah Kota Layak Anak di Sumatera Utara.
 
 
Selanjutnya Lenny.N.Rosalin, saat sekarang ini harus dilakukan percepatan atau provokatif, kalau selama ini posneling satu mari sama-sama kita maju dengan posneling empat, karena kita sama-sama ingin menjadikan anak Tebing Tinggi lebih sehat dan maju dan dilakukan secara bersama-sama tidak boleh ada yang tertinggal.
 
 
Kota Tebing Tinggi yang merupakan kota Satelit Kota Medan, dan Tebing Tinggi punya 54.000 anak  dan ini tingkat kota, camat dan lurah juga harus tau berapa jumlah anak wilayahnya agar tidak terlewatkan satu orang anakpun yang memperoleh haknya.
 
 
Selain itu yang perlu menjadi perhatian meskipun dunia usaha di Tebing Tinggi sudah ikut terlibat membina anak, namun para dunia usaha harus membentuk assosiasi perusahaan sahabat anak, ada 3 peran dunia usaha yakni policy, produk dan program dan dunia usaha diakui dunia yang pertama peduli terhadap hak anak diluar pemerintahan dan ini selalu dipertanyakan apa peran dunia usaha.
 
Dan saat ini selain kita harus memenuhi hak anak, juga harus pula mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan terhadap anak dan ini bisa saja terjadi dimana saja dirumah tangga sendiri juga disekolah atau ditempat umum juga harus mendapatkan perlindungan, jangan sampai terlena dengan hal-hal ini.
.